The Open Network (TON) kini tengah mengalami proses deleveraging besar-besaran. Menurut analisa Crypto Quant, yang diungkapkan oleh Joaowedson, proses deleveraging yang meningkat saat ini menunjukkan adanya keraguan yang semakin besar di kalangan investor.
Penurunan TVL TON
Analis Joaowedson menambahkan bahwa proses deleveraging ini juga menimbulkan spekulasi terkait dampak-dampak apa yang kemungkinan terjadi.
Data on-chain menunjukkan bahwa total value locked (TVL) TON di centralized exchange (CEX), decentalized exchenge (DEX), option, dan derivatif menurun secara serentak bersamaan.
Deleveraging?
Deleveraging skala besar ini menandakan adanya likuidasi posisi oleh banyak investor. Ini mungkin terdengar seperti sinyal yang sangat bearish, namun, bagi investor besar ini kerap dilihat sebagai kesempatan atau peluang baru bagi mereka.
Deleveraging terjadi ketika investor mengurangi penggunaan dana pinjaman dalam posisi mereka, yang menyebabkan penurunan aktivitas pasar secara keseluruhan dan potensi penurunan harga. Hal ini sering kali menjadi respons terhadap tekanan kondisi makroekonomi, manajemen risiko para trader kripto, dan sentimen pasar yang tidak mendukung. Begitupula bagi investor jangka panjang, ini kerap kali dilihat sebagai kesempatan bagi mereka. Berdasarkan data historis, fase deleveraging sering kali menjadi titik balik dalam siklus utama kripto. Dalam konteks ini, beberapa pemegang besar dan pelaku institusi biasanya mulai masuk pasar pada periode seperti ini.
Keyakinan Prospek Masa Depan TON
Menurut analis CryptoQuant, sebagian besar komunitas TON masih memiliki keyakinan kuat terhadap prospek masa depannya. Oleh karena itu, meskipun terjadi eksodus investor ritel, rasio TVL staking mulai meningkat kembali. Perkembangan ini menunjukkan awal dari fase pemulihan potensial dan redistribusi pasokan, yang pada akhirnya bisa mendorong lonjakan harga di masa mendatang.