Tesla melaporkan keuntungan hampir $600 juta dari kepemilikan Bitcoin mereka dalam laporan keuangan Q4 2024. Hal ini didorong salah satunya karena adanya aturan akuntansi baru mereka yang memungkinkan perusahaan mencatat nilai pasar kripto dalam neraca mereka.
Keuntungan Tesla dari Bitcoin
Berdasarkan laporan yang dirilis Tesla pada 29 Januari 2025, terdapat peningkatan nilai Bitcoin yang perusahaan miliki hingga menjadi lebih dari $1 miliar. Data sebelumnya, Teslah hanya bisa mencatat $184 juta untuk kepemilikan BTC di kuartal-kuartal sebelumnya. Menurut Bitcoin Treasuries, Tesla meraup keuntungan bersih dari Bitcoin mencapai $589 juta dengan total kepemilikan BTC mencapai 9.720 BTC.
Dipicu Aturan Akuntansi Baru yang Menguntungkan Tesla
Perubahan aturan terbaru ini terjadi setelah Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) di Amerika Serikat memperkenalkan aturan terbaru pada Desember 2023.
Aturan ini memungkinkan perusahaan mencatat nilai pasar aset digital dalam neraca mereka. Sebelumnya jika nilai Bitcoin turun dalam satu periode akuntansi, perusahaan harus mencatat nya sebagai kerugian, namun tidak bisa mencatat kenaikan nilai kecuali aset tersebut dijual.
Namun dengan aturan terbaru ini, Tersla menjadi bisa mencatat kenaikan harga Bitcoin sebagai keuntungan tanpa harus menjual asetnya.
Ini berdampak terhadap laporan keuangan Tesla. Tesla melaporkan pendapatan bersih berdasarkan GAAP sebesar $2,3 miliar, di mana $600 juta berasal dari keuangan Bitcoin. Total pendapatan Tesla untuk Q$ 2024 ini mencapai $25,71 miliar naik 2% YoY, walaupun masih dibawah ekspektasi analis sebesar $27,22.
Tesla juga melaporkan EPS (earnings per share) $0,73, lebih rendah dari perkiraan analis sebesar $0,76. Total biaya operasional pada Q3 2024 mencapai $2,59 miliar, telah naik lebih dari 9% dari kuartal sebelumnya.
Tesla pertama kali membeli Bitcoin pada Februari 2021 dan mengumpulkan 42.902 BTC sebelum menjual 75% kepemilikannya pada Juli 2022, menghasilkan $936 juta.
