Di tengah krisis perumahan yang makin parah, Australia mencetak sejarah dengan peluncuran pinjaman rumah berbasis Bitcoin. Block Earner, sebuah perusahaan inovatif, kini memungkinkan para pemegang Bitcoin untuk mengakses pasar properti tanpa harus menjual aset kripto mereka. Ini adalah langkah revolusioner, terutama mengingat harga rumah di Australia yang terus melambung jauh melebihi pendapatan.
Produk pinjaman ini lahir setelah Block Earner memenangkan pertarungan hukum selama dua tahun melawan regulator. Putusan Pengadilan Federal pada April lalu menyatakan bahwa produk pinjaman kripto Block Earner tidak termasuk “produk keuangan” di bawah Undang-Undang Perusahaan, membebaskan mereka dari kewajiban lisensi layanan keuangan.
Dalam skema ini, Bitcoin milik peminjam diamankan oleh platform kustodi Fireblocks. Bitcoin ini berfungsi sebagai jaminan untuk pinjaman tunai hingga 50% dari nilai properti, dengan sisa pembiayaan ditopang oleh hipotek standar. Ini tak hanya membuka peluang baru bagi pemilik Bitcoin, tetapi juga menawarkan pendekatan baru untuk penilaian kelayakan kredit yang melampaui fokus tradisional pada gaji atau pendapatan.
Inovasi serupa juga sedang dieksplorasi di Amerika Serikat. Direktur Federal Housing Finance Agency (FHFA), William Pulte, baru-baru ini memerintahkan Fannie Mae dan Freddie Mac untuk mempertimbangkan kepemilikan kripto di bursa terpusat sebagai aset cadangan dalam penilaian hipotek. Sebuah rancangan undang-undang baru di DPR AS juga berupaya agar kepemilikan kripto di bursa teregulasi dapat diakui sebagai bagian dari profil keuangan peminjam, memungkinkan penggunaan kripto untuk kelayakan hipotek tanpa konversi ke dolar.
Baik Australia maupun AS menghadapi krisis perumahan serius, dengan harga rumah yang tidak terjangkau bagi banyak warga. Inovasi pinjaman berbasis kripto ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif yang signifikan.
