Ripple mengumumkan akan merilis Stablecoin miliknya, yang berbasis dolar AS, Ripple USD (RLUSD). Stablecoin ini berdiri di atas jaringan XRP Ledger dan Blockchain Ethereum, dan akan diluncurkan di wilayah Amerika, Inggris, Timur Tengah, dan Asia Pasifik.
Pengumuman perilisan ini akhirnya muncul setelah sebelumnya sempat ditunda untuk Ripple mendapatkan izin dari New York Departement of Financial Services (NYDFS). Dengan didapatkannya izin ini, $RLUSD artinya sudah sesuai regulasi dan lolos tahap uji coba di berbagai platform seperti Uphold, MoonPay, Bitso, Bullish, Mercando, dan CoinMENA.
Ripple digadang-gadang akan menjadi Stablecoin yang patuh regulasi. CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menyatakan RLUSD diluncurkan di bawah NYDFS Limited Purpose Trust Company Charter, yang dianggap sebagai standar emas regulasi global. Menurut Brad, kejelasan regulasi di AS diharapkan dapat meningkatkan adopsi stablecoin seperti $RLUSD.
Stablecoin $RLUSD ini belum tersedia di Eropa karena belum mendapatkan lisensi dari MiCA (Market in Crypto-Assets). Namun dalam jangka panjang, $RLUSD memiliki harapan kuat untuk mampu bersaing dengan Stablecoin besar lain seperti $USDT, dan $USDC.
Peringatan dari Ripple kepada Investor
David Schwartz, CTO Ripple sempat memperingatkan potensi volatilitas harga pada awal peluncuran $RLUSD yang akan disebabkan oleh ketidak seimbangan supply dan demand. Ia menyarankan investor untk tidak FOMO.
“Jangan FOMO terhadap stablecoin. Ini bukan peluang untuk menjadi kaya,” ujar Schwartz.
The wait is over: RLUSD launches globally tomorrow!https://t.co/mYcyyX6Vre
— Ripple (@Ripple) December 16, 2024
