Indeks S&P 500 mengalami lonjakan harga sebesar 1,47% pada Jumat, 2 Mei 2025, menandai hari ke-9 kenaikan secara terus menerus.
Ini merupakan rekor baru sejak November 2004. Dow Jones Industrial Average naik 1,39% atau lebih dari 570 poin, sementara Nasdaq Composite meningkat 1,51%. Data terbaru menunjukkan S&P 500 ditutup pada 566,76 USD, naik dari penutupan sebelumnya di 558,47 USD.
Kenaikan ini didorong oleh laporan ketenagakerjaan April dari Departemen Tenaga Kerja AS, yang menunjukkan penambahan 177.000 lapangan kerja non-pertanian, melampaui perkiraan ekonom sebesar 135.000. Tingkat pengangguran tetap stabil di 4,2%, menandakan ketahanan pasar tenaga kerja di tengah tantangan ekonomi.
China Berniat untuk Negosiasi
Sentimen investor juga terangkat oleh sinyal positif dari Kementerian Perdagangan China, yang menyatakan kesiapan untuk memulai pembicaraan perdagangan formal jika AS mencabut tarif baru. Pernyataan ini menandai perubahan sikap Beijing pasca-pengumuman tarif “Liberation Day” oleh Presiden Trump pada 2 April.
Meski demikian, kekhawatiran tetap ada. Saham Apple turun hampir 5% setelah memperingatkan dampak tarif sebesar 900 juta dolar AS, sementara Amazon stagnan akibat panduan di bawah ekspektasi. Investor kini memantau suku bunga, dengan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada Juni mulai memudar.
Kenaikan ini juga mencerminkan optimisme terhadap sektor teknologi dan energi, yang menjadi penggerak utama S&P 500.
Namun, analis memperingatkan bahwa volatilitas dapat kembali jika negosiasi perdagangan gagal atau jika data ekonomi mendatang mengecewakan. Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS naik tipis, dan dolar AS sedikit melemah karena pelaku pasar menyesuaikan posisi mereka.