Solana, pesaing utama Ethereum, kini memimpin di antara cryptocurrency dengan pendapatan dApp (aplikasi terdesentralisasi) tertinggi. Pada Juni 2025, Solana mencatat lebih dari $146 juta pendapatan dari dApp dalam ekosistemnya, secara konsisten mengungguli Ethereum dan BNB Chain. Dominasi ini bukan hal baru; sejak pertengahan 2024, Solana dan Ethereum telah bersaing ketat dalam metrik seperti volume DEX, pendapatan dApp, TVL, dan dominasi DeFi.
Data dari TheBlock menunjukkan bahwa Solana telah mempertahankan dominasinya dalam volume DEX sejak Oktober 2024 hingga kini. Bahkan, pada Juli 2025, Solana masih memimpin dengan $5,78 miliar volume DEX, melampaui Ethereum yang mencatat $4,7 miliar. Solana juga secara konsisten mengalahkan Ethereum dalam biaya transaksi yang dikumpulkan dari dApp dan protokol yang beroperasi di jaringannya, sebuah tren yang terlihat sejak November 2024 hingga Juni 2025.
Pendapatan dApp yang signifikan, menyumbang 41% dari total pendapatan chain Solana, menunjukkan kekuatan ekosistemnya. Kinerja ini memicu spekulasi mengenai potensi reli harga SOL. Saat ini, Solana berkonsolidasi di atas support $140. Analisis teknis menunjukkan potensi kenaikan 15% yang bisa membawa SOL menguji resistance di $170. Tingkat resistance penting berikutnya adalah $200 dan $218,40. Indikator momentum RSI dan MACD juga mendukung prospek kenaikan lebih lanjut, mengindikasikan momentum bullish yang mendasari tren harga SOL.
Ekosistem Solana terus berkembang, dengan volume perdagangan Bitcoin di jaringannya mencapai puncaknya pada kuartal kedua 2025. Ryan Lee, Kepala Analis di Bitget Research, bahkan memproyeksikan SOL bisa mencapai $400–$500 dalam kondisi bullish penuh, meskipun ada risiko pasar yang mungkin membatasi kenaikan di sekitar $300–$350.