Bursa kripto global OKX dikabarkan tengah mempersiapkan langkah besar dengan merencanakan penawaran umum perdana (IPO) di Amerika Serikat. Kabar ini menandai tonggak penting bagi OKX, hanya beberapa bulan setelah mereka kembali aktif di pasar AS. Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pihak OKX, rumor IPO ini beredar setelah bursa tersebut meluncurkan kembali operasinya di AS pada 15 April 2025. Ini terjadi pasca penyelesaian sengketa hukum dengan Departemen Kehakiman (DOJ) AS.
Sebelumnya, DOJ menjatuhkan sanksi kepada OKX karena beroperasi tanpa lisensi di AS. Pelanggaran kepatuhan ini berlangsung dari 2018 hingga awal 2024, termasuk temuan bahwa sejumlah pelanggan AS telah mengakses platform global OKX meskipun ada kebijakan yang melarang hal tersebut sejak 2017. Sengketa hukum ini berakhir dengan penyelesaian senilai $505 juta, mendorong OKX untuk memprioritaskan kepatuhan regulasi guna membangun kembali kehadirannya di wilayah tersebut.
Wacana IPO OKX juga muncul setelah mereka mengapresiasi langkah serupa yang diambil oleh penerbit stablecoin USDC, Circle. CEO OKX AS, Roshan Robert, menyatakan bahwa IPO Circle adalah “tonggak sejarah besar bukan hanya untuk stablecoin” dan “menunjukkan bahwa perusahaan kripto dapat beroperasi secara transparan dan patuh di pasar AS.”
Di luar AS, OKX juga terus memperluas jangkauan regulasinya di Eropa, baru-baru ini meluncurkan platform berlisensi penuh di Jerman dan Polandia. Sementara itu, bursa kripto lain, Gemini milik si kembar Winklevoss, juga dilaporkan tengah menjajaki listing publik dan telah mengajukan pengajuan IPO secara rahasia.
