Sebuah laporan terbaru dari National Cryptocurrency Association (NCA) mengungkapkan bahwa minimnya pemahaman menjadi penghalang utama adopsi aset digital di kalangan konsumen Amerika Serikat. Survei terhadap 2.000 non-pemegang kripto menunjukkan hampir 70% dari mereka membutuhkan lebih banyak informasi sebelum mempertimbangkan penggunaan aset digital.
Sekitar setengah dari responden menyatakan kurang memahami cara kerja kripto. Kekhawatiran tentang keamanan, penipuan, dan individu di balik proyek kripto juga menjadi sorotan.
Menariknya, 34% responden menyatakan minat untuk belajar lebih lanjut tentang aset digital. NCA menyimpulkan, “Rasa ingin tahu tinggi, tetapi kepercayaan rendah. Banyak non-pemegang kripto terbuka untuk belajar, tetapi merasa terhambat oleh kebingungan, keraguan, dan kurangnya informasi yang dapat dipercaya.”
NCA, yang dipimpin oleh Stuart Alderoty, Chief Legal Officer Ripple Labs, diluncurkan pada Maret 2025 dengan dukungan hibah $50 juta dari Ripple. Tujuan utamanya adalah membantu masyarakat Amerika memahami kripto dengan berbagi kisah adopsi. Meskipun survei kuartal kedua ini menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan data NCA di bulan Mei yang menyebutkan sekitar satu dari lima orang dewasa AS memiliki kripto, hal ini tetap menyoroti kebutuhan akan edukasi.
Di tengah upaya edukasi ini, Ripple juga meningkatkan kehadirannya di Washington D.C. Stuart Alderoty dan eksekutif Ripple lainnya aktif berinteraksi dengan pembuat kebijakan, bahkan menyaksikan penandatanganan undang-undang stablecoin oleh Presiden Donald Trump. Ini menunjukkan komitmen kuat dari Ripple dan NCA untuk memajukan regulasi dan pemahaman kripto di AS.