Setelah airdrop yang sangat dinantikan, kapitalisasi pasar token DOOD merosot sekitar 40% pada 9 Mei, menurut data dari DEX Screener.
Token DOOD yang baru diluncurkan dari proyek NFT berbasis Ethereum, Doodles, mengalami penurunan tajam dalam kapitalisasi pasar setelah airdrop pada jaringan Solana pada tanggal yang sama.
Berdasarkan data dari DEX Screener, kapitalisasi pasar DOOD turun dari lebih dari $100 juta tak lama setelah peluncuran menjadi sekitar $60 juta pada saat penulisan berita ini. Secara keseluruhan, airdrop yang sangat diantisipasi ini dinilai “cukup mengecewakan” oleh seorang komentator kripto dalam sebuah postingan di X pada 9 Mei.
Nilai NFT Anjlok
Sejalan dengan tren penurunan tokennya, nilai NFT dalam koleksi utama Doodles juga mengalami penurunan tajam pada 9 Mei. Harga koleksi tersebut turun sekitar 60% menjadi kurang dari 1.5 ETH per NFT dari sekitar 3.5 ETH pada 8 Mei, menurut data dari OpenSea. Pada 9 Mei, nilai total koleksi NFT Doodles diperkirakan sekitar $31 juta, berdasarkan data dari CoinGecko.
Penurunan harga NFT setelah airdrop bukanlah hal yang aneh. Pemegang NFT sering kali berusaha untuk mengambil keuntungan dari alokasi token gratis yang mereka terima dengan cara menjualnya ke pasar.
Sebagai contoh, penjualan NFT Doodles melonjak sekitar 97% pada 8 Mei sebagai antisipasi airdrop token DOOD, dengan angka total volume penjualan sekitar $2.6 juta, meningkat lebih dari 350% dari minggu sebelumnya, menurut data dari CryptoSlam.
Hal yang serupa juga terjadi pada NFT Pudy Penguins, yang memiliki NFT di jaringan ETH dan Token di Solana. Selain itu, Pudgy Penguins, juga melakukan airdrop token PENGU mereka di Solana pada bulan Desember, yang disusul dengan harga anjlok juga sekitar 50%, mekipun saat ini harganya mulai melonjak bersamaan dengan BTC yang kembali ke $100.000.