Michael Lewellen, seorang developer software kripto sekaligus anggota kelompok advokasi Coin Center, mengajukan gugatan terhadap Jaksa Agung AS, Merrick Garland, pada 16 Januari 2025.
Gugatan ini diajukan ke pengadilan federal Texas untuk meminta pengakuan hukum atas software kripto terbaru bernama Pharos yang Michael kembangkan untuk mencegah potensi penuntutan dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ).
Pharos sendiri merupakan sebuah software kripto yang non-kustodial dan dirancang untuk mendukung kampanye penggalangan dana berbasis kripto tanpa keterlibatan perantara.
Meski dengan tujuan yang mulia, menurut gugatan yang diajukan, pemerintah Amerika Serikat mulai mengkriminalisasi developer software kripto yang serupa dengan alasan melanggar hukum terkait bisnis money transmitting.
Dalam gugatannya, Lewellen menuduh DOJ melampaui batasan Konstitusi AS karena terlalu memperluas interpretasi hukum money transmitting. Ini melanggar Amandemen Pertama (perlindungan kebebasan berbicara) dan Amandemen Kelima (batasan kekuasaan pemerintah dalam proses hukum pidana).
Lewellen juga menyatakan bahwa software yang ia kembangkan ini tidak memberinya kendali, akses, atau arah atas aset kripto pengguna, sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai bisnis money transmitting.
“Penerapan hukum yang terlalu luas oleh DOJ mengancam kebebasan pengembang untuk menciptakan,” tulis Lewellen dalam sebuah unggahan di media sosial.
Coin Center, kelompok advokasi yang mendukung kebijakan ramah kripto, mendukung gugatan ini.
Menurut mereka ini bukan hanya tentang Pharos milik Lewellen, namun juga tentang melindungi masa depan inovasi kripto di AS.
Today, I’m taking a stand against the Biden administration’s unjust crackdown on crypto development. I’ve filed a lawsuit against the DOJ to challenge their flawed and unjust interpretation of the law.
My work on Pharos—a non-custodial protocol for public goods…
— Michael Lewellen (@LewellenMichael) January 16, 2025
