Anggota Kongres Amerika Serikat, Marjorie Taylor Greene, menyuarakan kekhawatiran seriusnya terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) stablecoin GENIUS. Menurutnya, RUU ini bisa menjadi “pintu belakang” bagi pemerintah untuk secara efektif menciptakan Central Bank Digital Currency (CBDC), terselubung dalam bentuk token kripto yang diterbitkan secara privat. Greene menegaskan bahwa stablecoin yang teregulasi dengan kapabilitas pengawasan fungsional akan sulit dibedakan dari CBDC.
Dalam postingan media sosialnya, ia menambahkan bahwa Federal Reserve telah merencanakan CBDC selama bertahun-tahun, dan RUU ini akan membuka pintu menuju masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) serta mata uang digital yang dapat digunakan sebagai “senjata” oleh pemerintah otoriter untuk mengendalikan kemampuan masyarakat dalam membeli dan menjual. Komentar Greene ini menggemakan kekhawatiran yang berkembang di komunitas Bitcoin dan kripto mengenai potensi stablecoin yang diterbitkan secara privat untuk dikuasai oleh negara.
Para pegiat Bitcoin, seperti Justin Bechler, menyatakan bahwa “The Genius Act” akan memaksa stablecoin mematuhi kendali CBDC, menjadikannya secara fungsional identik dengan CBDC tanpa nama yang menyeramkan. Saifedean Ammous, penulis “The Bitcoin Standard,” bahkan berpendapat bahwa dolar AS, dalam bentuk apa pun, pada dasarnya adalah CBDC yang sudah dipantau negara dan semakin digital. Jean Rausis, salah satu pendiri platform perdagangan terdesentralisasi Smardex, menambahkan bahwa kemampuan untuk membekukan, membatalkan transaksi, dan mengawasi stablecoin yang dikelola secara terpusat membuatnya tidak dapat dibedakan dari CBDC. RUU GENIUS telah diamandemen pada Maret lalu untuk mencakup ketentuan anti pencucian uang yang lebih ketat, kepatuhan sanksi, dan persyaratan Kenali Pelanggan Anda (KYC), yang membutuhkan pengawasan finansial dan kemampuan untuk menyensor transaksi.
