Robinhood, sebuah platform pialang daring, telah mencapai penyelesaian senilai $45 juta dengan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) setelah ditemukan pelanggaran lebih dari 10 ketentuan hukum sekuritas oleh perusahaan tersebut.
Tuduhan ini telah mempengaruhi dua unit broker-dealer Robinhood, yakni Robinhood Securities LLC dan Robinhood Financial LLC.
Dalam pernyataan yang tertanggal 13 Januari 2025, SEC mengungkapkan bahwa kedua jaringan Robinhood ini telah gagal dalam mematuhi berbagai persyaratan regulasi:
- Melaporkan aktivitas perdagangan dengan akurat.
- Mematuhi aturan penjualan pendek (short sale rules).
- Mengirimkan laporan aktivitas mencurigakan secara tepat waktu.
- Memelihara catatan elektronik pelanggan antara 2020 dan 2021.
- Melindungi informasi pelanggan dari pencurian identitas antara April 2019 dan Juli 2022.
SEC juga menemukan bahwa Robinhood membuat paling tidak 11.849 Electronic Blue Sheets (Permintaan formal informasi dari SEC) dengan data yang tidak akurat atau kurang lengkap.
Kesalahan ini menyebabkan pelaporan data perdagangan yang salah untuk lebih dari 392 juta transaksi.
SEC juga menyoroti beberapa kegagalan Robinhood:
- Mematuhi Regulation SHO (aturan untuk mengatur praktik short-selling yang abusif) dari Desember 2019 hingga Mei 2022.
- Mengatasi kerentanan keamanan siber pada 2021, yang memungkinkan akses tidak sah ke data jutaan pelanggan Robinhood.
Denda dan Dampak bagi Robinhood
Robinhood Securities LLC telah setuju untuk membayar denda sebesar $33,5 juta, sedangakan Robinhood Financial LLC akan membayar $11,5 juta.
Total denda $45 juta ini perlu diselesaikan urusannya sebelum 27 Januari 2025.
Meskipun telah terjadi demikian, saham Robinhood (HOOD), tidak bereaksi dengan reaksi yang berlebihan. HOOD hanya mengalami penurunan kecil 1,22% pada 13 Januari, sebelum kembali naik 0,48% di perdagangan setelah jam kerja.
Belum jelas sejauh apa Robinhood melakukan pelanggaran terkait bisnis kripto ini. Di sisi lain, bisnis kripto mereka masih menunjukkan kemajuan dengan kenaikan volume perdagangan 112%, dan kenaikan pendapatan hingga 165% dibandingkan tahun sebelumnya.
Robinhood tidak mengakui atau menyangkal tuduhan dalam penyelesaian ini, namun SEC menyatakan kedua entitas telah menyetujui sanksi formal (censure).