Nuvve, perusahaan teknologi pengisian daya kendaraan listrik (EV) berbasis energi bersih, mengumumkan rencananya untuk mulai membeli Bitcoin dengan mengalokasikan hampir sepertiga dari kas cadangannya. Meskipun ada rencana demikian, berdasarkan laporan terbaru perusahaan, mereka sebetulnya belum mampu melakukan membeli banyak Bitcoin.
Dalam siaran pers pada 28 Januari, perusahaan yang terdaftar di Nasdaq ini menyatakan akan mengalokasikan hingga 30% dari kelebihan kasnya, yang dihitung berdasarkan perkiraan biaya operasional enam bulan, untuk membeli Bitcoin. Nuvve menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mendiversifikasi aset treasury mereka dan sejalan dengan tujuan mereka untuk menawarkan opsi pembayaran menggunakan Bitcoin.
“Penerimaan Bitcoin akan mempromosikan lebih banyak opsi pembayaran bagi pelanggan dan pemasok, dengan potensi gesekan transaksional yang lebih rendah yang melekat pada mata uang digital,” ujar Gregory Poilasne, Pendiri dan CEO Nuvve.
Meskipun rencana ini baik, Nuvve yang berasal dari California ini sedang mengalami penurunan pendapatan 30% dibandingkan kuartal sebelumnya yang membuat dirinya memiliki kas yang sangat terbatas dan diperkirakan, keputusan mereka untuk membeli Bitcoin dengan 30% dari kas mereka hanya akan menghasilkan kurang dari 1 BTC, yang mungkin tidak signifikan secara finansial bagi perusahaan.
Saat ini paling tidak ada 62 perusahaan terbuka yang secara kolektif telah memiliki 618.615 Bitcoin, dengan nilai total lebih dari $62,6 miliar berdasarkan harga Bitcoin saat ini. Dan Perusahaan MicroStrategy menjadi pemegang Bitcoin paling banyak diantara mereka, dengan kepemilikan 471.107 BTC.
