Vladimir Smerkis, mantan kepala Binance Rusia dan salah satu pendiri aplikasi kripto Blum, resmi ditahan oleh Pengadilan Distrik Zamoskvoretsky pekan lalu.
Meski otoritas belum merilis dakwaan resmi, laporan baru menunjukkan bahwa penangkapannya mungkin berkaitan dengan dua proyek kripto yang sebelumnya gagal dan menyebabkan kerugian investor hingga $15 juta.
Menurut saluran Telegram Mash, kasus ini terkait dengan proyek The Token Fund dan Tokenbox, dua platform investasi kripto yang diluncurkan Smerkis pada 2017.
The Token Fund sempat mengumpulkan dana sebesar $8 juta dari investor dengan janji imbal hasil tinggi, namun tiba-tiba ditutup pada 2018 dan para investor disebut tidak pernah mendapatkan kembali dana mereka. Tokenbox, proyek lainnya, meraih pendanaan sekitar $7 juta dan meluncurkan token TBX. Namun, token tersebut kehilangan nilai secara cepat dan proyek akhirnya mati suri.
Sementara itu, proyek terbaru Smerkis, Blum (aplikasi mini Telegram yang menggabungkan perdagangan kripto dan elemen permainan) juga terdampak.
Tim Blum buru-buru menegaskan bahwa Smerkis sudah mundur dari jabatannya sebagai CMO dan tidak lagi terlibat dalam pengembangan proyek.
Meski tim Blum telah menegaskan bahwa operasional tetap berjalan normal, komunitas pengguna mulai meragukan kelanjutan airdrop yang dijanjikan.
Airdrop tersebut awalnya dijadwalkan setelah berakhirnya Drop Game, namun terus ditunda hingga kuartal kedua 2025 tanpa kejelasan. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa token asli Blum mungkin tidak akan pernah dirilis.