Pakistan telah mengambil langkah signifikan dalam dunia aset digital dengan meresmikan Pakistan Virtual Assets Regulatory Authority (PVARA). Badan baru ini ditugaskan untuk mengawasi dan meregulasi sektor kripto yang berkembang pesat di negara tersebut. PVARA akan beroperasi sebagai regulator independen, bertanggung jawab penuh atas perizinan, pemantauan, dan pengawasan penyedia layanan aset virtual. Ini juga memastikan kepatuhan terhadap standar internasional, termasuk pedoman dari Financial Action Task Force (FATF).
Menteri Keuangan Pakistan, Muhammad Aurangzeb, menegaskan bahwa negara harus mengatur tidak hanya untuk mengejar ketertinggalan, tetapi juga untuk memimpin inovasi keuangan. Pembentukan PVARA adalah bagian dari dorongan yang lebih luas oleh otoritas Pakistan untuk memperluas jangkauan ke ruang kripto dan keuangan digital. Langkah ini dipandang sebagai titik balik penting, menciptakan kerangka kerja yang siap untuk masa depan, melindungi konsumen, menarik investasi global, dan menempatkan Pakistan di garis depan inovasi finansial.
Meskipun menghadapi tantangan, seperti penolakan dari Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap proposal subsidi listrik untuk industri intensif energi, Pakistan tetap berkomitmen. Menteri Negara untuk Kripto dan Blockchain Pakistan, Bilal Bin Saqib, baru-baru ini bertemu dengan tokoh-tokoh penting seperti Brandon Lutnick dari Cantor Fitzgerald dan Wali Kota New York Eric Adams, serta Robert “Bo” Hines dari Dewan Aset Digital Presiden AS Donald Trump. Pertemuan-pertemuan ini membahas potensi kolaborasi dalam tokenisasi, penambangan Bitcoin, masa depan Web3 Pakistan, dan inisiatif kripto lainnya, menunjukkan ambisi besar Pakistan dalam ekosistem aset digital global.