Indeks Kimchi Premium Bitcoin melonjak ke level ATH nya sejak tiga tahun terakhir, dengan kenaikan mencapai 11,9%.
Indeks Kimchi Premium Bitcoin ini adalah indeks yang mencerminkan selisih harga Bitcoin (BTC) di Korea Selatan dibandingkan dengan harga pasar global. Ketika terjadi lonjakan pada indeks ini, artinya saat ini terdapat permintaan domestik yang kuat meskipun harga Bitcoin global sedang menurun.
Secara teknis, ini menggambarkan keadaan dimana trader di Korea Selatan rela membayar lebih mahal untuk membeli Bitcoin yang sebetulnya sedang turun di market global.
Apa Penyebab Lonjakan Indeks Kimchi Premium Bitcoin Ini?
Ki Young Ju, CEO CryptoQuant, mengungkapkan bahwa lonjakan indeks Kimchi Premium bukan disebabkan oleh aksi buy the dip, dari para trader Korea, namun karena Bitcoin lebih banyak dikonversi ke dolar AS daripada Won Korea sebagai mata uang domestik disana.
Ini menandakan bahwa hanya sedikit investor Korea yang melakukan pencairan Bitcoin ke Won Korea. Pola semacam ini juga terjadi di banyak pasar Asia lainnya.
Dampak Tarif Baru Trump Terhadap Pasar Asia
Pada 1 Februari, Presiden Donald Trump mulai mengumumkan pemberlakuan tarif baru untuk impor barang dari China sebesar 10%, kemudian Kanada dan Meksiko 25%.
Kebijakan ini menyebabkan beberapa efek penurunan pada pasar-pasar Asia:
- Hong Kong: Hang Seng turun 2,07%
- Jepang: Nikkei 225 merosot lebih dari 2,27%
- Korea Selatan: Kospi turun 2,87%
- Indeks Taiwan: turun 2,87%
- Futures India juga mengalami penurunan signifikan.
Daniel Yan, seorang analis pasar, menyebut fenomena ini sebagai “Senin lemah yang khas,” mencerminkan kerentanan Asia terhadap kebijakan proteksionis AS.
