Ketua baru Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), Paul Atkins, menegaskan komitmennya untuk menjadikan regulasi aset digital sebagai prioritas utama selama masa jabatannya.
Dalam sidang pengawasan pada 20 Mei lalu, Atkins mengungkap bahwa satuan tugas khusus kripto yang dipimpin oleh Komisaris Hester Peirce akan merilis laporan pertamanya dalam beberapa bulan ke depan.
“Kita harus memiliki sesuatu di sini dalam beberapa bulan ke depan dengan langkah-langkah yang diusulkan ke depan,” kata Atkins, mengacu pada laporan pertama gugus tugas tersebut.
Meski tak merinci berapa dana SEC yang dialokasikan untuk mendukung task force ini, Atkins menekankan bahwa laporan tersebut akan mencakup langkah-langkah yang diusulkan guna mengarahkan kebijakan SEC ke depan.
Task force ini dibentuk sehari setelah Presiden AS Donald Trump resmi menjabat, dengan misi mengkaji pendekatan regulasi terhadap industri kripto yang terus berkembang.
Atkins, yang kembali ke SEC sebagai ketua setelah sebelumnya menjabat sebagai komisaris, disebut-sebut sebagai sosok yang bisa membawa perubahan besar dalam pendekatan regulasi terhadap aset digital.
Pernyataan Atkins disampaikan hanya beberapa jam setelah Senat AS meloloskan tahap awal pembahasan RUU GENIUS Act, yang bertujuan mengatur stablecoin. Undang-undang ini berpotensi memperjelas batas kewenangan SEC dan CFTC dalam mengawasi sektor kripto.
Atkins juga menyatakan bahwa keputusan Kongres akan menjadi landasan penting dalam merumuskan kebijakan SEC ke depan. Selanjutnya, SEC akan menggelar diskusi publik pada 9 Juni mendatang untuk membahas isu-isu terkait keuangan terdesentralisasi (DeFi).