Ketua The Fed (Federal Reserve), Jerome Powell, mengatakan bahwa Bitcoin lebih tepat disebut dengan kompetitor emas dibanding kompetitor bagi dolar. Powell juga menambahkan bahwa Bitcoin dikenal publik sebagai sebuah aset investasi yang disebut sebagai “emas digital” karena kemampuannya menjaga nilai uang, meskipun tidak ideal untuk alat pembayaran atau uang sehari-hari.
“Ini seperti emas, hanya saja sifatnya virtual. Orang tidak menggunakannya sebagai alat pembayaran atau sebagai penyimpan nilai. Harganya sangat fluktuatif. Ini bukan pesaing dolar, ini benar-benar pesaing emas,” kata Powell dalam video yang diunggah di YouTube pada The New York Times DealBook Summit 2024.
Bitcoin dan Pelaku Industri Kripto dalam Sistem Perbankan
Powell menyoroti bahwa industri kripto perlu terus berkembang dan menemukan posisi yang sesuai dalam sistem perbangkan konvensional. Bagi Powell penting untuk memastikan keamanan dan pengawasan dalam dunia aset digital ini demi melindungi konsumen.
The Fed memang tidak secara langsung mengatur dan meregulasi kripto. Namun Powell menginginkan agar semua yang terlibat di industri mata uang kripto ini mendapat keamanan, perlindungan konsumen, untuk semua semua jenis dan bentuk kripto yang mereka miliki.
Namun ketika Jurnalis Andrew Ross Sorkin menanyakan “apakah Powell memegang aset kripto?” Powell menjawab “sama sekali tidak,”.
Trump dan Bitcoin
Dalam konteks politik, Donald Trump yang telah terpilih menjadi presiden AS sebetulnya telah memiliki hubungan yang panas dengan Powell dejak 2016. Trump bahkan sempat mengancamakan memecat Powell setelah dilantik, namun Powell tidak berkomentar tentang hal itu.
Namun, Trump kini mengabil langkah berbeda terhadap Bitcoin. Ia memperkenalkan program Bitcoin Strategic Reserve. Ini diklaim dapat menjadi solusi untuk krisis utang nasional. Langkah ini juga didukung oleh Partai Republik melalui pengajuan Bitcin Act ke kongres oleh Senator Cynthia Lummis.
Proposal ini mendapatkan banyak dukungan dari perusahaan keuangan dan investor. Artinya, Bitcoin mendapatkan perhatian dalam kebijakan ekonomi negara.