Tai Mo San, anak perusahaan dari Jump Crypto, telah menyetujui peyeselasian perkara dengan SEC dengan dijatuhi denda sebesar $123 Juta, pada 20 Desember 2024. Tai Mo San, diduga telah menyesatkan investor tentang stabilitas TerraUSD (UST) sebelum Stablecoin ini kolaps.
Pada 2021, Tai Mo San telah bekerjasama dengan Terraform Labs untuk membeli project Terra LUNA dengan harga diskon, sebesar $20 juta. Transaksi tersebut juga sengaja dilakuan dalam bentuk TerraUSD. Menurut mereka, ini akan membantu TerraUSD menjaga peg 1:1 dengan USD.
Namun pada bulan Mei 2022, TerraUSD mulai kolaps, menyebabkan penurunan peg TerraUSD menjadi $0.98, bahkan hingga $0.67. Dimulai dari penjualan sebesar $285 juta oleh investor pada 8 Mei, hingga pada akhir bulannya TerraUSD kehilangan semua kepercayaan investor akibat cadangan LUNA yang tidak cukup untuk mendukung TerraUSD. Pada saat itu, pemilik TerraUSD, Do Kwon dijatuhi denda $4,4 miliar.
Kasus ini memicu perubahan regulasi yang signifikan, salah satunya seperti regulasi Lummis-Gillibrand Stablecoin Act 2024 yang dibuat untuk menghindari kejadian serupa. Regulasi ini melarang Stablecoin Algoritmik, dan menciptakan standar baru untk Stablecoin di masa depan.
Teknologi Stablecoin seperti TerraUSD menunjukkan bahwa teknologi dan alogtirma saja tidak cukup untuk membuat sebuah stablecoin bisa menjaga nilainya. Perlu adanya dukungan dari aset nyata seperti dolar atau emas dan juga harus mengutamakan transparansi.
Gary Gensler, Ketua SEC, menegaskan pentingnya transparansi di pasar kripto untuk mencegah penipuan lebih lanjut.