Dunia kripto kembali digemparkan dengan kasus kejahatan serius. Seorang investor Bitcoin di New York City menjadi korban penyekapan dan penyiksaan selama berminggu-minggu demi mendapatkan kata sandi dompet kriptonya.
Dua tersangka, John Woeltz (37) dan William Duplessie (33), telah mengaku tidak bersalah atas tuduhan penculikan dan penyiksaan tersebut.
Menurut jaksa, kedua pria itu menyekap dan menyiksa korban selama tiga minggu di sebuah apartemen mewah di SoHo, New York, mulai 6 Mei.
Mereka diduga memukuli korban, menyetrumnya dengan kabel listrik, dan bahkan menggantungnya dari tangga, sebelum akhirnya korban berhasil melarikan diri. Tujuan utama penyiksaan ini adalah memaksa investor tersebut menyerahkan kata sandi dompet Bitcoin-nya, yang akan memberikan kendali penuh atas aset kripto korban. Jika terbukti bersalah, kedua tersangka menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Kasus semacam ini menyoroti peningkatan risiko penculikan yang menargetkan investor kripto bernilai tinggi. Tidak seperti transaksi perbankan tradisional yang dapat dibatalkan, transaksi kripto bersifat permanen. Ini berarti, setelah penyerang mendapatkan akses ke dana, hampir tidak ada cara untuk mengembalikannya. Oleh karena itu, para penculik cenderung menargetkan individu yang diketahui memiliki investasi kripto yang substansial.
Merespon banyaknya kasus seperti ini, investor kripto disarankan untuk tidak memamerkan aset mereka atau mengungkapkan saldo, dan menyimpan kepemilikan besar di perangkat cold storage atau dengan kustodian untuk keamanan maksimal.