Mai Gang, investor awal raksasa mainan global asal Tiongkok, Pop Mart, mengungkapkan “kecintaan khusus” pada Bitcoin (BTC), meskipun kripto dilarang di negaranya. Dalam wawancara dengan Xiao Yuzhu FM, investor yang dikenal dengan strategi investasi uniknya ini menceritakan bagaimana ia sudah mengalokasikan uang sakunya ke Bitcoin sejak dini, bahkan sebelum lulus universitas. Kala itu, Bitcoin belum sepopuler sekarang.
“Bitcoin adalah pengalaman yang sangat penting dalam karier saya,” ujar Gang. Ia menambahkan, di sebuah forum alumni, pertanyaan mengapa ia memiliki ketertarikan khusus pada Bitcoin sering muncul, sementara banyak pakar ekonomi besar justru belum memahami potensinya. Saat mempelajari keuangan, perbankan, dan prinsip ekonomi di universitas, Gang sudah berkenalan dengan blockchain dan Bitcoin. Baginya, konsep tersebut “sangat sederhana” untuk dipahami, namun banyak investor lain yang belum melihat potensi besarnya. Ia menekankan bahwa pemahaman Bitcoin tidak memerlukan gelar PhD, melainkan “pencarian, pertanyaan, dan kegigihan pada isu-isu esensial.”
Terlepas dari banyaknya keraguan, Gang Mai tetap teguh pada pilihannya, baik dalam berinvestasi di Pop Mart yang kini bernilai miliaran dolar, maupun pada Bitcoin. Ia percaya pada intuisi dan keyakinannya sendiri, tidak peduli apakah orang lain setuju atau tidak. Pada tahun 2014, Gang Mai pernah memprediksi bahwa Bitcoin akan menjadi alat vital dalam “permainan kekuatan besar.” Ia menggambarkan Bitcoin sebagai “mata uang sempurna” yang disimulasikan oleh para matematikawan, ahli teknologi, dan ilmuwan jaringan menggunakan algoritma terdistribusi. Baginya, Bitcoin adalah aset yang dapat dipertahankan melalui pemanfaatan kekuatan komputasi dari perangkat keras yang sangat canggih.