FCA – Otoritas Jasa Keuangan Inggris mengusulkan larangan bagi investor ritel untuk membeli kripto menggunakan hutang. Hutang yang dimaksud termasuk penggunaan kartu kredit, uang elektronik, maupun bentuk pinjaman-pnjaman lainnya.
Prngumuman ini dirilis pada tanggal 2 Mei 2025, sebagai bagian dari aturan baru untukb mengatur aset kripto yang dianggap memiliki tinggi dan volatil. Tujuan dari usulan ini disebutkan untuk melindungi pelanggan, khususnya investor ritel dari kerugian akibat penurunan nilai aset kripto.
Selain itu, FCA melarang investor ritel berpartisipasi di platform pinjaman kripto yang dinilai berisiko tinggi. Terdapat aturan terbaru yang mewajibkan perusahaan kripto mendirikan entitas hukum di inggris dan tunduk pada pengawasan FCA.
Aturan tersebut juga mewajibkan semua platform menerapkan harga transparan dan memisahkan aset pengguna dari aset perusahaan. FCA juga melarang praktik pembayaran untuk arus pesanan (payment for order flow), yang dinilai dapat meicu konflik kepentingan karena broker mengarahkan pesanan klien ke market maker tertentu.
Terkait hal ini, David Geale, Direktur Eksekutif FCA untuk Pembayaran dan Keuangan Digital, menegaskan bahwa aturan ini bertujuan memberikan perlindungan investor tanpa menghambat inovasi.
“Kripto adalah peluang pertumbuhan bagi Inggris, tetapi harus dilakukan dengan benar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Inggris tetap terbuka untuk perdagangan dan inovasi kripto, membandingkannya dengan investasi berisiko tinggi lain yang memiliki perlindungan lebih rendah.