Scott Pape, edukator keuangan dan penulis asal Australia mengungkap sindikat penipuan kripto yang menggunakan identitasnya. Dirinya terkenal lewat tulisannya, buku “The Barefoot Investor”.
Di media sosial Facebook, terdapat ratusan grup palsu yang menggunakan identitas Pape untuk menipu anggotanya dengan kedok skema investasi kripto. Grup Facebook tersebut berisi rayuan-rayuan untuk melakukan “investasi kripto” dan menghasilkan keuntungan yang banyak dan ajakan untuk bergabung ke dalam grup Whatsapp ekslusif mereka yang bernama “DB Wealth Institute”.
Grup-grup penipuan tersebut sebelumnya telah berusaha ditakedown oleh Pape dan tim-timnya dengan cara melakukan report kepada facebook, agar facebook melakukan blokir atau pembatasan. Namun, Pape tak kunjung mendapatkan respon. Akhirnya, ia memutuskan untuk langsung turun ke lapangan untuk melihat bagaimana skema penipuan mereka berkerja.
Dimulai dengan Pape yang menggunakan akun dengan nama samaran yang masuk dan berinteraksi dengan grup penipuan yang mengatas namakan dirinya. Lalu ia diarahkan masuk ke dalam grup Whatsapp bernama “DB Wealth Institute”.
Nama DB Wealth Institute merupakan sebuah nama fiktif. Agar terlihat legit, para penipu ini memberitakan nama tersebut pada berbagai press release di platform Yahoo Finance, Forbes, dan LinkedIn, sebagai sebuah isntitut yang didirikan sejak 2011 dan telah melatih lebih dari 30.000 siswa dari 10 negara serta mengembangkan “AI Financial Navigator 4.0”, yang didirikan oleh “Professor Cillian Miller”.
Pape mengatakan, dirinya menemukan banyak regulator keuangan di AS telah memperingatkan tentang “wealth institutes” palsu yang menawarkan pelatihan trading kripto melalui WhatsApp. Dan DB Wealth Institute tampaknya masuk dalam kategori ini.
Modus penipuan ini menurut Pape memanfaatkan 3 hal: kepercayaan, keserakahan, dan ketakutan.
Taktik mereka pertama adalah membuat calon korban merasa ini adalah legit mulai dari press release, identitas Pape, testimoni palsu yang secara masif muncul di grup, hingga memberikan keuntungan instan ketika calon korban melakukan transaksi pertama mereka. Pape mengklaim mendapatkan profit 81% dalam 10 menit dari sinyal tersebut
Kemudian, penipu akan menghasut agar sifat keserakahan calon korban muncul, dan melakukan lebih banyak deposit. Setelah itu mereka menjadi korban, dan mulai kehilangan uang mereka.
Setelah korban mulai menyadari kemungkinan penipuan atau resiko kerugian disini, penipu justru menjanjikan korban mampu “memulihkan” kerugiannya dengan cara menginvestasikan uang mereka lebih banyak, bahkan menyarankan untuk berhutang.
Pape mengatakan “Fakta yang jarang diketahui adalah bahwa kerugian terbesar terjadi setelah Anda menyadari bahwa Anda telah ditipu.”
Penipuan kripto memang tahun ini sedang sangat masif, Menurut Chainalysis, total $2,2 miliar hilang akibat penipuan dan peretasan di 2024, meningkat 21% dari $1,8 miliar pada 2023.