Sebanyak tujuh pelamar Exchange Traded Fund (ETF) Solana telah mengajukan pernyataan S-1 kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS pada 13 Juni.
Meski antusiasme tinggi, analis ETF Bloomberg James Seyffart meragukan persetujuan akan datang dalam waktu dekat. Ia menekankan bahwa proses ini memerlukan diskusi intensif antara SEC dan penerbit, mirip dengan panjangnya waktu yang dibutuhkan untuk persetujuan ETF Bitcoin spot. Mengingat rumitnya regulasi dan kehati-hatian SEC, fase “bolak-balik” ini sangat krusial.
Seyffart menjelaskan, peluncuran ETF Bitcoin spot di AS pada Januari 2024 terjadi lebih dari satu dekade setelah pengajuan pertama pada tahun 2013. Semua pengajuan ETF Solana yang baru ini juga mencakup “bahasa staking,” yang menurut Seyffart akan memerlukan tinjauan lebih lanjut dari SEC. Meskipun pelajaran dari persetujuan ETF Bitcoin dan Ethereum spot dapat mempercepat beberapa aspek, Seyffart menegaskan bahwa pelajaran tersebut tidak berlaku untuk fitur staking. Ini menambah lapisan kompleksitas baru yang harus diatasi oleh pihak regulator.
Kemungkinan, ETF Solana spot bisa diluncurkan bersamaan dengan persetujuan fitur staking untuk ETF Ethereum spot, namun hal ini masih berupa spekulasi. Pada April, Bloomberg Intelligence meningkatkan peluang persetujuan ETF Solana pada tahun 2025 hingga 90%, menunjukkan optimisme pasar. Analis ETF senior Bloomberg, Eric Balchunas, bahkan memprediksi
“musim panas ETF altcoin potensial dengan Solana kemungkinan memimpin.”
Namun, waktu pasti persetujuan tetap menjadi misteri yang bergantung pada ketelitian SEC.