Gary Gensler Kembali ke MIT, Alumni Kecewa atas Sikapnya terhadap Kripto

Gary Gensler Kembali ke MIT, Alumni Kecewa atas Sikapnya terhadap Kripto

Mantan Komisi Sekuritas dan Exchange Amerika Serikat (SEC), Gary Gensler, kembali bergabung dengan MIT Sloan School of Management sebagai Professor of the Practice.

Langkah ini menuai reaksi keras, terutama dari komunitas kripto dan alumni MIT yang kecewa dengan kebijakan Gensler selama ia menjabat di SEC.

Kembalinya Gensler ke MIT

Dalam pengumuman resmi MIT paa 27 Januari, Gensler akan melakukan beberapa hal berikut:

  • Bergabung dengan Global Economics and Management Group serta Finance Group di MIT Sloan.
  • Meneliti AI, keuangan, fintech, dan kebijakan publik.
  • Menjadi co-director FinTech di MIT Computer Science and Artificial Inteligence Laboratory (CSAIL).

Sebelumnya, Gensler pernah menjabat sebagai profesor di MIT dari 2018 hingga 2021, sebelum ditunjuk sebagai Ketua SEC oleh pemerintahan Biden.

Setelah menjabat sebagai Ketua SEC, di dunia kripto, Gensler dinilai oleh publik menggunakan pendekatan yang terlalu keras, seperti:

  1. Menyebut hampir semua kripto kecuali Bitcoin adalah sekuritas yang berada di bawah yuridiksi SEC.
  2. Menentang regulasi yang lebih jelas untuk industri kripto, membuat banyak proyek di AS terjebak dalam ketidakpastian hukum.
  3. Menolak persetujuan ETF Bitcoin spot hingga akhirnya kalah dalam kasus hukum melawan Grayscale pada Agustus 2023, yang memaksa SEC menyetujui ETF tersebut pada Januari 2024.

Sikap yang keras ini mendapat banyak kritik dari pelaku industri dan regulasi kripto lainnya.

Kekecewaan Alumni MIT

Beberapa alumni MIT menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan kampus mereka. Salah satunya Devin Walsh, lulusan MIT Sloan yang terlibat dalam MIT Digital Curency Initiative, menulis di media sosial,

“Sebagai lulusan MIT Sloan, saya sangat malu dan kecewa melihat mereka mempekerjakan kembali Gensler. MIT adalah tempat saya pertama kali jatuh cinta dengan kripto, dan langkah ini hanya membuang waktu, dana, dan energi bagi mahasiswa yang ingin mempelajari serta mendukung teknologi inovatif.”

Bergabungnya Gensler ke MIT banyak dimaknai sebagai sinyal bahwa akademisi tradisional masih ragu untuk sepenuhnya menerima teknologi blockchain dan aset digital sebagai bagian dari sistem keuangan masa depan.

Previous Article

Perusahaan Teknologi Energi EV, Nuvver, Akan Mulai Membeli Bitcoin

Next Article

Solana ETF Kembali Diajukan, Harapan Baru di Bawah Regulasi yang Lebih Pro-Kripto

Berlangganan Newsletter

Dapatkan update kripto terbaru langsung di email Anda
Pure inspiration, zero spam ✨