GameStop Beli Bitcoin Lagi, Strategi Berisiko di Tengah Kemerosotan Bisnis

Peritel video game GameStop (GME) kembali menarik perhatian dunia kripto setelah mengamankan tambahan $450 juta melalui opsi “greenshoe” dari penawaran obligasi konversi senilai $2,25 miliar awal bulan ini. Ini membuat total modal yang berhasil dihimpun GameStop mencapai $2,7 miliar. Dana tersebut, menurut perusahaan, akan digunakan untuk investasi korporasi, termasuk mengakuisisi Bitcoin sebagai aset cadangan kas.

Langkah agresif GameStop untuk menimbun Bitcoin ini mengingatkan pada strategi yang dipelopori oleh MicroStrategy milik Michael Saylor. MicroStrategy mulai menimbun Bitcoin pada tahun 2020 di tengah ketidakpastian ekonomi makro, dan strategi ini telah memperbesar neracanya secara masif, dengan aset total melonjak dari $2,4 miliar pada 2022 menjadi lebih dari $43 miliar pada Q1 2025. Harga sahamnya pun naik tiga kali lipat, terlepas dari fundamental bisnis perangkat lunaknya.

Namun, perbedaan antara GameStop dan MicroStrategy sangat signifikan. MicroStrategy adalah perusahaan perangkat lunak yang stabil saat memulai akuisisi Bitcoin.

Sebaliknya, GameStop adalah peritel yang sedang mengalami penurunan. Pendapatan Q1 2025 GameStop anjlok 17% dan perusahaan menutup lebih dari 400 toko. Meskipun segmen koleksi dan restrukturisasi ritel membantu menghasilkan laba bersih $44,8 juta pada Q1, tren pertumbuhan jangka panjang tetap negatif.

Ini membuat keputusan investasi Bitcoin GameStop terasa lebih seperti pertaruhan daripada visi jangka panjang.

Reaksi pasar terhadap langkah GameStop ini pun cukup tegang. Saham GME anjlok 20% setelah pengumuman obligasi konversi awal Juni, hanya sebulan setelah akuisisi Bitcoin pertamanya. Tidak seperti MicroStrategy yang sahamnya cenderung dihargai premium terhadap kepemilikan BTC-nya, GameStop belum membangun kepercayaan investor serupa.

Faktor penentu keberhasilan strategi GameStop sangat bergantung pada harga Bitcoin. MicroStrategy memiliki biaya perolehan rata-rata Bitcoin di $70.681, memberikan mereka bantalan yang kuat. Sementara itu, GameStop masuk ke pasar saat Bitcoin diperdagangkan di atas $108.000 pada Mei, menyisakan margin kesalahan yang sangat tipis. Dengan utang jangka panjang $1,48 miliar, GameStop membutuhkan akses pasar yang konstan. Jika harga Bitcoin stagnan atau turun, perusahaan berpotensi menghadapi krisis likuiditas.

Previous Article

Kraken Amankan Lisensi MiCA di Irlandia, Perluas Jangkauan Eropa

Next Article

Invesco Galaxy Ajukan ETF Solana, Persaingan Makin Panas!

Berlangganan Newsletter

Dapatkan update kripto terbaru langsung di email Anda
Pure inspiration, zero spam ✨