FTX, sebuah platform pertukaran cryptocurrency yang telah bangkrut, sedang bersiap untuk melakukan distribusi dana senilai lebih dari $1,2 miliar kepada pengguna yang telah kehilangan akses atas dana mereka selama lebih dari 2 tahun.
Menurut rencana yang telah disetujui pada Oktober 2024, pengguna dengan klaim hingga $50.000 dalam bentuk aset digital memiliki tenggat waktu hingga 20 Januari 2025 untuk memenuhi persyaratan distribusi.
Proses distribusi ini diperkirakan akan dimulai segera setelah tenggat waktu tersebut.
Sunil, seorang kreditor FTX yang terkenal dan menjadi bagian dari Komite Ad-Hoc Pelanggan FTX, mengungkapkan melalui platform X bahwa persyaratan distribusi mencakup pengisian formulir pajak, memilih penyedia layanan distribusi, dan lulus proses penyaringan sanksi.
Potensi untuk Pasar Kripto
Tenggat waktu 20 Januari 2025 bertepatan dengan pelantikan Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang memicu ekspektasi regulasi kripto yang jauh lebih jelas. Ditambah dengan adanya proposal Bitcoin Act, yang akan memungkinkan Amerika Serikat membuat cadangan Bitcoin nasional.
Dalam konteks ini, distribusi dana kreditor FTX diperkirakan menjadi katalis untuk lonjakan siklus pasar kripto pada tahun 2025. Beberapa pengamat industri bahkan memproyeksikan harga Bitcoin dapat melampaui $200.000.
Namun, model pembayaran dari FTX ini menuai kritik karena menggunakan harga aset saat kebangkrutan terjadi. Misalnya seperti Bitcoin pada November 2022, yang harganya sudah melonjak lebih dari 370% sejak saat itu.
Dukungan dari BitGo dan Kraken
FTX telah menerima dukungan dari perusahaan kripto seperti BitGo dan Kraken, untuk membantu distribusi dana. Jika seluruh klaim pengguna dapat diproses, total distribusi dari FTX diperkirakan mencapai mencapai $16 miliar.