Wallet Bitcoin Negara El-Salvador, Chivo, terpaksa harus dijual atau dihentikan pengelolaanya, sebagai bagian dari persyaratan untuk mengamankan pinjaman sebesar $1,4 miliar dari IMF (International Monetary Fund).
Ini tidak berarti El-Salvador tidak lagi mendukung Bitcoin. Stacy Herbert , Direktur Kantor Bitcoin Nasional El-Salvador menyebutkan bahwa “keputusan ini merupakan bagian dari kesepakatan dengan IMF.”, begitupun dengan pemberhentian atau penjualan Wallet Chivo, ini tidak mempengaruhi status hukum Bitcoin di negara El-Salvador, Bitcoin tetap legal sebagai alat pembayaran yang sah sesuai dengan penjanjian IMF, menurut laporan Reuters.
Chivo Wallet
Chivo diperkenalkan pertama kali pada Agustus 2021, bertepatan dengan dilegalkannya Bitcoin secara nasional yang saat itu dipimpin oleh Presiden Bukele. Pada saat itu bahkan warga yang mendaftar di Chivo mendapatkan insentif berupa Bitcoin.
Sayangnya Chivo Wallet memiliki isu keamanan, karena ia sempat mengalami serangan peretasan yang membahayakan data sensitif pengguna pada April 2024 silam. Ini menimbulkan dugaan kurang matangnya sistem yang Chivo miliki sehingga dapat menjadi resiko bagi penggunanya.
Meskipun Wallet Bitcoin Negaranya harus berhenti atau dijual, Negara El-Salvador tetaplah menjadi salah satu negara dengan cadangan Bitcoin yang terbesar, bahkan sudah mendapatkan keuntungan yang signifikan pula dari investasi awal mereka.
😌 pic.twitter.com/w9FrMmCkwi
— Nayib Bukele (@nayibbukele) December 16, 2024
El-Salvador tercatat sudah memiliki lebih dari $632 juta dalam bentuk Bitcoin, dengan “unrealised profit” Â sebesar $362 juta. Dengan melonjaknya harga Bitcoin ke angka $100.000, ini sangat memberikan dampak positif bagi negara El-Salvador, dan mencatat sejarah dimana pergerakan harga Bitcoin dapat mempengaruhi obligasi pemerintah (sovereign-issued debt) secara langsung.