Vladimir Smerkis, salah satu pendiri aplikasi kripto tap-to-earn Blum dan mantan eksekutif Binance, resmi ditahan oleh pihak berwenang Rusia atas dugaan kasus penipuan.
Penahanan ini diputuskan oleh Pengadilan Distrik Zamoskvoretsky di Moskow, seperti dilaporkan oleh kantor berita Rusia, TASS.
Meskipun rincian dakwaan belum diungkap ke publik, penahanan ini dilakukan berdasarkan Pasal 159 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Federasi Rusia, yang mengatur tindak pidana penipuan.
Proses penyelidikan masih berlangsung, dan belum ada pernyataan resmi dari kuasa hukum Smerkis.
Kabar ini mencuat hanya sehari setelah pihak Blum mengumumkan bahwa Smerkis telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Chief Marketing Officer (CMO).
Dalam pernyataan di platform X (sebelumnya Twitter), Blum menyatakan:
“Kami ingin menginformasikan kepada komunitas kami bahwa Vladimir Smerkis telah mengundurkan diri dari perannya sebagai CMO dan tidak lagi terlibat dalam pengembangan proyek atau dalam kapasitas sebagai salah satu pendiri”
Meski demikian, Blum meyakinkan komunitasnya bahwa operasional dan pengembangan proyek akan tetap berjalan seperti biasa. Perusahaan juga menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi Smerkis selama masa jabatannya.
Blum sendiri merupakan aplikasi mini berbasis Telegram yang mengusung konsep tap-to-earn (T2E), memadukan elemen permainan dengan fitur pertukaran kripto terdesentralisasi (DEX).
Aplikasi ini dikembangkan oleh tim yang sebagian besar merupakan eks Binance, dengan misi menjadikan kripto lebih mudah diakses bagi pemula maupun trader berpengalaman.