Reputasi Telegram sebagai platform pesan yang mengedepankan privasi kini dipertanyakan menyusul investigasi terbaru oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project dan media Rusia Important Stories.
Laporan tersebut mengungkap bahwa infrastruktur inti aplikasi ini dikelola oleh Viktor Vedeneev, seorang insinyur jaringan Rusia yang memiliki hubungan erat dengan perusahaan-perusahaan terkait FSB (Badan Keamanan Federal Rusia) dan sektor pertahanan negara tersebut.
Perusahaan Vedeneev mengontrol ribuan alamat IP Telegram, server utama, dan peralatan jaringan. Catatan pengadilan menunjukkan bahwa Vedeneev memiliki akses eksklusif ke infrastruktur Telegram dan diberi wewenang untuk menandatangani kontrak atas nama perusahaan. Meskipun demikian, investigasi tidak menemukan bukti langsung bahwa keterlibatan Vedeneev menyebabkan pembagian data atau pengawasan.
Namun, dua perusahaan Vedeneev lainnya pernah melayani institusi pemerintah yang sangat sensitif, termasuk lembaga intelijen Rusia dan pusat penelitian yang terlibat dalam perencanaan invasi Ukraina.
Telegram sendiri tidak dituduh melakukan kesalahan, tetapi laporan ini menimbulkan pertanyaan apakah hubungan infrastruktur pihak ketiga dapat menciptakan risiko terhadap privasi pengguna.
Perwakilan Telegram menyatakan kepada Newsweek bahwa sebagai perusahaan global, Telegram memiliki kontrak dengan berbagai penyedia layanan di seluruh dunia, namun tidak ada yang memiliki akses ke data atau infrastruktur sensitif Telegram.
Mereka menegaskan bahwa semua server Telegram adalah milik perusahaan dan dikelola oleh karyawan, sehingga akses tidak sah tidak mungkin terjadi.
Peneliti keamanan menyoroti “diskoneksi berbahaya” antara asumsi pengguna tentang keamanan Telegram dan kerentanan sebenarnya dalam infrastrukturnya. Meskipun pendiri Telegram, Pavel Durov, mengklaim tidak pernah membocorkan pesan pribadi, para ahli menunjukkan bahwa desain enkripsi aplikasi masih memungkinkan paparan metadata, seperti pengidentifikasi perangkat dan alamat IP pengguna, yang dapat dimanfaatkan untuk melacak aktivitas pengguna.