Pada 2022 lalu, developer Tornado Cash, Alexey Pertsev, ditangkap oleh otoritas Belanda atad tuduhan pencucian uang dengan mixer crypto. Lalu pada Mei 2024, dirinya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara lebih dari 5 tahun. Awal mula kasus ini adalah adanya dugaan bahwa platform mereka turut digunakan oleh pelaku kejahatan kripto termasuk hacker Korea Utara untuk mencuci lebih dari $7 miliar dalam kripto sejak 2019.
Sementara itu, dua developer lain dari Tornado Cash, Roman Storm, dan Roman Semenov, juga didakwa oleh otoritas AS atas pelanggaran sanksi, pencucian uang, dan penipuan. Semenov masih berstatus buron, sedangkan Storm sudah dibebaskan dengan syarat hingga persidangannya pada 14 April 2025.
Tindakan ini memicu protes dari komunitas kripto. Mereka merasa langkah pemerintah berlebihan, bahkan Departemen Keuangan AS menghadapi dua gugatan hukum atas sanksi mereka terhadap Tornado Cash yang diajukan oleh kelompok advokasi kripto Coin Center dan sekelompok pengguna Tornado Cash yang didukung oleh Coinbase.
Dukungan kepada Tornado Cash juga datang dari berbagai pihak. Salah satunya Vitalik Buterin yang mendonasikan 50 ETH yang senilai $170.000 untuk dana bantuan hukum Storm da Pertsev melalui proyek Juicebox “Free Pertsev and Storm”. Donasi tersebut menjadi bagian dari usaha mengumpulkan $650.000 melalui JusticeDAO.
Vitalik Buterin sebelumnya juga telah mendonasikan 100 ETH yang senilai $240.000 pada saat itu, Oktober 2024 untuk membantu perjuangan hukum para developer Tornado Cash, yang kini menjadi simbol perlawanan terhadap regulasi kripto yang dianggap tidak adil.