CEO P2P di Korea Selatan Diduga Menyalahgunakan Dana Klien untuk Membeli Kripto

Seorang CEO perusahaan pinjaman P2P asal Korea Selatan dituduh menyalahgunakan dana klien mereka yang semestinya digunakan untuk proyek konstruksi, tetapi malah digunakan untuk investasi kripto pribadi.

Menurut laporan NBN Media, seorang investor dan pengelola dana ekuitas swasta telah berinvestasi dalam proyek pembangunan sejak 2018. Proyek ini turut dipromosikan oleh platform perusahaan P2P tersebut, yang bertujuan untuk membangun gedung hunian tingkat rendah di Incheon, Korea Selatan.

Investor awalnya memberikan kepercayaan pada proyek ini, karena bagi mereka reputasi perusahaan baik dan CEO yang bisa dipercaya karena mereka merasa kenal lama, sebelum bekerja sama.

Penyalahgunaan Dana Terungkap

Namun, kecurigaanpun muncul saat CEO tersebut meminta tambahan dana sebesar 100 juta won atau sekitar $69.430 dolar untuk proyek konstruksi. Sebagian investor  yang masih percaya bahkan memberikan dana tersebut, walaupun akhirnya mereka menyadari bahwa ini penipuan.

Aksi penggelapan dana oleh CEO ini terungkap ketika uang yang para investor kirim  tidak digunakan untuk melakukan pembangunan gedung atau proyek apapun, melainkan untuk membeli kripto pribadi oleh CEO perusahaan.

Investor tersebut merasa sangat dikhianati setelah mengetahui bahwa CEO telah menggelapkan dana proyek untuk keuntungan pribadinya.

“Sebagai situs P2P terkenal di dalam negeri, janji kepada pelanggan harus menjadi prioritas utama. Tapi Tuan B [CEO] telah mengkhianatinya,” ujar sang investor.

CEO dan Perusahaan Bungkam

Baik CEO ataupun perusahaan terkait bungkam atas hal ini. Bahkan saat mereka telah diminta komentar oleh para wartawan di kantor mereka di Gangnam, Seoul untuk meminta klarifikasi.

Saat ini, investor telah menerima kembali dana awal yang diinvestasikan, tetapi tidak mendapatkan bunga yang dijanjikan. Oleh karena itu, ia berencana mengajukan tuntutan hukum terhadap CEO dan perusahaan P2P tersebut untuk menuntut keadilan.

“Menggunakan dana investasi perusahaan untuk kepentingan pribadi adalah tindakan pengkhianatan yang serius,” kata investor tersebut, seraya berjanji akan mengungkap kasus ini sebagai bentuk penipuan dan penggelapan dana pelanggan.

 

Previous Article

Laporan Chainalysis: 4,5% Token Baru di 2024 Memiliki Pola Pump-and-Dump

Next Article

Senat Arkansas Tolak RUU Pembatasan Zona Penambangan Kripto

Berlangganan Newsletter

Dapatkan update kripto terbaru langsung di email Anda
Pure inspiration, zero spam ✨