Ditengah kehkawatiran terkait keamanan kripto dan blockchain setelah peluncuran chip komputer kuantum Willow milik Google, Adam Back, CEO Blockstream justru berkomentar bahwa ini justru menajdi peluang untuk meningkatkan keamanan blockchain.
Teknologi komputasi kuantum dianggap berpotensi mengancam keamanan privasi dan transaksi Bitcoin karena kemampuannya memecahkan algoritma enkripsi tradisional. Google menegaskan bahwa chip Willow buatan mereka mampu menyelesaikan perhitungan yang komputer tradisional selesaikan dalam waktu 10 septiliun tahun, hanya dalam waktu 5 menit.
Namun Adam Back justru yakin ini bisa memperkuat keamanan Bitcoin. Ujarnya, dengan penelitian lebih lanjut, “post-quantum signatures” yang lebih aman akan dapat diintegrasikan ke dalam Bitcoin.

Selain Adam Back, optimisme juga datang dari Vitalik Buterin, Founder Ethereum yang mengatakan bahwa dirinya telah merancang strategi mitiasi resiko komputasi kuantum melalui hard fork. Begitu pula pernyataan dari mantan manager produk senior Google, Kevin Rose: “Bitcoin tetap aman dalam waktu dekat karena memecahkan enkripsi Bitcoin memerlukan komputer kuantum dengan 13 juta qubit, jauh lebih besar dari Willow.”.
Komputasi Kuantum adalah tantangan besar, tidak hanya untuk kripto namun juga untuk semua sistem kemanan tradisional yang ada di dunia ini. Namun di sisi lain, komputer kuantum juga merupakan peluang untuk membuat kemanan Bitcoin, kripto, dan blockchain jauh lebih kuat.
Investasi harus terus dilakukan untuk penelitian pasca-kuantum, supaya jaringan besar seperti Bitcoin dan Ethereum dapat beradaptasi dan menjadi lebih kuat dalam menghadapi era baru teknologi ini.