Bitcoin Tahan Guncangan Geopolitik, Aliran Dana ETF Tembus $1,3 Miliar

Meskipun dunia tengah diguncang konflik geopolitik antara Israel dan Iran, harga Bitcoin tetap tangguh di kisaran $105.000. Ketahanan harga ini menjadi sinyal kuat kepercayaan investor terhadap aset digital tersebut.

Sejak Senin, 9 Juni, hingga Jumat, ETF Bitcoin mencatat lima hari berturut-turut aliran dana masuk, dengan total lebih dari $1,3 miliar menurut data Farside Investors. Hari pertama mencatat $386 juta, dan diikuti tambahan $301 juta pada hari terakhir pekan itu. Ini menunjukkan minat institusional terhadap Bitcoin tetap tinggi, meskipun terjadi ketegangan politik dan ekonomi global yang memanas.

Nic Puckrin, pendiri Coin Bureau, menyatakan bahwa dalam jangka panjang, yang lebih berdampak pada harga Bitcoin bukanlah geopolitik, melainkan pergerakan indeks dolar AS (DXY). Saat ini, DXY turun di bawah angka 100, yang mana ini terendah dalam lebih dari tiga tahun, yang biasanya mendorong penguatan harga Bitcoin.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa aset berisiko seperti kripto bisa terdampak jika Iran menutup Selat Hormuz, jalur vital bagi 20% pasokan minyak dunia. Penutupan itu bisa memicu lonjakan harga energi dan kekacauan pasar global.

Meski sempat turun di bawah $103.000 akibat likuidasi posisi long senilai $422 juta, Bitcoin pulih dengan cepat. Saat ini, harganya hanya sekitar 6% dari rekor tertinggi $112.000 pada 22 Mei lalu. Analis optimis tren ini bisa membawa BTC ke level tertinggi baru dalam waktu dekat.

Previous Article

Amazon Gunakan Energi Nuklir untuk Dukung Pusat Data AI Hingga 2042

Next Article

Penambang Bitcoin Bertahan dari Tekanan: Produksi Naik Meski Biaya Melonjak

Berlangganan Newsletter

Dapatkan update kripto terbaru langsung di email Anda
Pure inspiration, zero spam ✨