Eric Semler, Ketua Semler Scientific Inc., meyakini banyak hedge fund masih meragukan keberlanjutan Bitcoin pasca-administrasi Trump. Dalam wawancaranya dengan Natalie Brunell di Coin Stories, Semler menyatakan bahwa tradisional finance cenderung melihat Bitcoin sebagai tren sesaat yang mungkin tak akan bertahan setelah transisi politik. “Saya rasa mereka berpikir ini konsep yang cepat berlalu dan kemungkinan akan, setelah administrasi Trump, kembali turun drastis,” ujarnya.
Pernyataan Semler muncul di tengah meningkatnya perdebatan apakah dukungan politik AS terhadap kripto akan berlanjut setelah masa jabatan Presiden Trump berakhir. Meskipun Trump baru-baru ini mendukung Cadangan Strategis Bitcoin, beberapa pakar seperti CEO JAN3, Samson Mow, telah memperingatkan bahwa inisiatif semacam itu bisa dengan cepat bubar di bawah pemerintahan yang berbeda.
Namun, Semler sendiri mengambil langkah berani. Pada Mei, Semler Scientific menjadi perusahaan publik AS kedua yang mengadopsi strategi kas Bitcoin. Perusahaan ini kini memiliki 4.449 BTC dan berencana meningkatkan kepemilikannya hingga 105.000 BTC dalam dua setengah tahun, dengan target 10.000 BTC pada akhir tahun. Bagi Semler, keraguan institusional adalah bagian dari peluang. Ia adalah investor kontrarian yang melihat keuntungan besar justru ketika mayoritas skeptis.
Meskipun beberapa manajer hedge fund masih ragu, tren yang lebih luas menunjukkan peningkatan eksposur kripto. Survei tahun 2024 dari Alternative Investment Management Association dan PwC menunjukkan 47% manajer hedge fund kini memiliki eksposur kripto, naik dari 29% pada 2023. Namun, Matthew Sigel dari VanEck mengingatkan bahwa akumulasi Bitcoin yang terus-menerus bisa merugikan pemegang saham, terutama jika harga saham perusahaan mendekati nilai aset bersih Bitcoin mereka.