Di tengah gempuran kritik atas keterkaitannya dengan dunia kripto, Donald Trump menghadapi badai baru. Hanya beberapa jam sebelum gala akbar memecoin miliknya, para politisi Demokrat di Washington melancarkan serangan legislatif yang bertujuan membendung apa yang mereka sebut sebagai “korupsi kripto” yang meningkat.
Dipimpin oleh Anggota DPR Maxine Waters, 15 anggota Demokrat memperkenalkan Rancangan Undang-Undang “Stop Trading, Retention, and Unfair Market Payoffs in Crypto Act of 2025” (STOP UMAC Act 2025).
RUU ini mengusulkan larangan bagi presiden, wakil presiden, anggota kongres, dan keluarga inti mereka untuk memiliki, mempromosikan, atau mengambil keuntungan dari aset digital selama menjabat. Waters menegaskan:
“Skema kripto Trump bukan hanya penipuan untuk menargetkan investor, tetapi juga celah berbahaya untuk menjual pengaruh kebijakan Amerika kepada penawar asing tertinggi.”
Langkah ini muncul di tengah gelombang kontroversi seputar hubungan Trump yang semakin erat dengan kripto.
Selain meluncurkan memecoin pribadi bersama istrinya, Melania, keluarga Trump juga terkait dengan proyek stablecoin dan usaha penambangan Bitcoin. Uniknya, data blockchain menunjukkan bahwa Justin Sun, pendiri Tron dan warga negara Tiongkok, adalah salah satu top holder $TRUMP, memecoin yang menjadi tiket masuk ke gala eksklusif tersebut.
Protes juga memanas di luar acara gala yang diadakan di klub golf Trump. Para senator dan kelompok advokasi menyuarakan keprihatinan serius, menuduh Trump “melelang” akses ke Gedung Putih dan berpotensi melanggar konstitusi.
Mereka menuntut transparansi daftar tamu dan janji-janji yang mungkin diberikan. Seruan ini menggarisbawahi kekhawatiran yang berkembang tentang risiko keamanan nasional dan potensi korupsi yang melekat pada fenomena “crypto-politik” ini.
