Sebuah survey terbaru dari Emerson College menemukan bahwa 19% pemilih di AS pernah berinteraksi, trading, atau pernah menggunakan kripto.
Survey tersebut dilakukan pada 11-13 Desember 2024, dan melibatkan 1.000 pemilih. Hasilnya menunjukkan fakta yang menarik, 40% dari pemilih yang pernah menggunakan kripto pernah melakukan “pembelian menggunakan kripto”. Ini berarti adopsi kripto sudah melangkah lebih jauh, tidak lagi sebatas alat dan aset investasi, namun juga digunakan sebagai alat pembayaran langsung.
Profil pengguna kripto dari data yang diambil menunjukkan bahwa mayoritas pengguna kripto adalah generasi muda yang umurnya dibawah 40 tahun. Dari total data yang diambil, 28% usia 40 an, 17% usia 50 an, 9% dari usia 60 an, dan hanya 4% dari usia 70 tahunan yang menggunakan kripto.
Sedangkan secara ras, sepertiga dari pengguna kripto berasal dari kelompok Asia, Hispanik, atau Kulit hitam. Lalu sisanya 14% adalah berasal dari Kulit Putih.
Donald Trump, pemenang voting presiden kemarin adalah orang yang menanjikan keberpihakan dirinya kepada kripto. Membuat 57% dari pengguna kripto memiliki pandangan positif kepada Trump.
Setelah dirinya terpilih, Trump akhirnya mulai menunjukkan langkah strategisnya dan menunjukan keberpihakannya kepada kripto, seperti memecat Gary Gensler dari SEC (Securities and Exchange Commission).
1 dari 5 orang sudah mengadopsi dan terlibat secara langsung dengan ekosistem kripto. Menunjukkan peningkatan partisipasi dan minat masyarakat dalam teknologi blochain yang baru dan teknologi keuangan digital ini. Fenomena ini berpotensi akan menjadi awal adopsi kripto dan menjadikan kripto menjadi hal yang lebih mainstream dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.