Dua belas individu baru didakwa dalam kasus pencurian kripto senilai $263 juta yang terkait dengan konspirasi RICO (Racketeer Influenced and Corrupt Organizations).
Dakwaan terbaru dari Pengadilan Distrik AS memperluas tuduhan terhadap Malone Lam, otak di balik jaringan kriminal berbasis siber yang beroperasi di AS dan internasional dari Oktober 2023 hingga Maret 2025.
Jaringan ini terlibat dalam konspirasi RICO, penipuan kawat, pencucian uang, dan penghalangan keadilan.
Menurut dakwaan, kelompok ini berawal dari pertemanan di platform game online dan berkembang menjadi sindikat terorganisir yang terdiri dari peretas, penipu sosial, pencuri, dan pencuci uang.
Mereka menargetkan pemilik aset kripto besar dengan membeli basis data curian, lalu menggunakan taktik rekayasa sosial/ social engginering, seperti berpura-pura menjadi tim keamanan siber, untuk mendapatkan akses ke dompet digital korban.
Aset curian dialihkan melalui mixer kripto dan VPN untuk menyamarkan jejak. Beberapa korban bahkan mengalami perampokan fisik untuk mencuri dompet perangkat keras.
Hasil kejahatan digunakan untuk gaya hidup mewah, termasuk pesta malam hingga $500 ribu, tas dan jam tangan desainer, jet pribadi, dan 28 mobil eksotis.
Lam, yang ditangkap pada September lalu, diduga tetap menjalankan operasi dari penjara, termasuk meretas akun iCloud korban.
Dari total $263 juta, Lam mencuri 4.100 Bitcoin senilai $230 juta dari satu korban di Washington, D.C. Beberapa tersangka ditangkap di California, sementara dua lainnya masih buron di Dubai.
 
			 
						 
			 
										 
										